This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 23 Juli 2017

Peran Psikoterapi dalam Kehidupan Masyarakat

PERAN PSIKOTERAPI DALAM KEHIDUPAN 

MASYARAKAT

Hasil gambar untuk psikoterapi

            Psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang berarti “jiwa” dan “therapy” yang berarti “pengobatan”. Jadi “psikoterapi” berarti “pengobatan jiwa” .Sampai saat ini psikoterapi dianggap sebagai aspek murni psikiatri yang merupakan bagian integral dari praktek psikatri dan relevant digunakan pada gangguan psikiatrik, Psikoterapi digunakan untuk ,meningkatkan sikap fleksibilitas, kebebasan, kebahagian dalam hidup mereka.

            Psikoterapi merupakan usaha seorang terapis untuk memberikan suatu pengalaman baru bagi orang lain. Pengalaman ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengelola distres subjektif. Ini tidak dapat mengubah problem pasien yang ada.Tetapi dapat meningkatkan penerimaan diri sendiri, membolehkan pasien untuk melakukan perubahan kehidupan dan menolong pasien untuk mengelola lingkungan secara lebih efektif.

Menurut Semiun (2006), Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien, supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Menurut Lewis R. Wolberg (1977), psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan :
  •        Menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada.
  •        Memperantarai perbaikan pola tingkah laku yang terganggu.
  •     Meningkatkan pertumbuhan serta mengembangkan kepribadian yang positif.


Psikoterapi adalah suatu intervensi interpersonal, relational yang digunakan oleh psikoterapis untuk membantu pasien atau klien dalam menghadapi problem-problem kehidupannya. Biasanya hal ini meliputi peningkatan perasaan sejahtera individual dan mengurangi pengalaman subjektif yang tidak nyaman. Psikoterapis memakai suatu batasan tehnik-tehnik yang berdasarkan pengalamannya membangun hubungan, perubahan dialog, komunikasi dan perilaku dan dirancang untuk memperbaiki kesehatan mental pasien atau klien, atau memperbaiki hubungan kelompok (seperti dalam keluarga).

Dalam masyarakat, praktek psikoterapi telah diterapkan bahkan sudah dilembagakan. Fungsi psikoterapi sudah mulai banyak diterapkan oleh tokoh masyarakat seperti guru, ulama, dll. Psikoterapi tidak hanya ditujukan kepada orang yang terkena penyakit jiwa saja, akan tetapi lebih diperlukan oleh orang yang sebenarnya menghadapi kesukaran-kesukaran hidup sehari-hari dan tidak pandai menyelesaikan persoalan-persoalan yang disangkanya rumit. 


Hasil gambar untuk psikoterapi

Peran psikoterapi dalam masyarakat adalah
  •     Membantu mengobati berbagai masalah psikologis atau gangguan kejiwaan yang terdapat di tengah masyarakat, seperti gangguan depresi, kecemasan, fobia, dan sebagainya.
  •     Di bidang pendidikan, psikoterapi dapat menjadi teknik yang sesuai untuk diterapkan dalam proses konseling sehingga dapat membantu para siswa untuk memahami potensi diri, keterampilan, minat dan bakat, bahkan bisa juga untuk menangani masalah yang terjadi antar siswa seperti bullying, krisis percaya diri, dan sebagainya.
  •   Psikoterapi juga sangat bermanfaat untuk menangani masalah yang berkaitan dnegan penyalahgunaan narkoba, alkolol, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Psikoterapi dijadikan sebagai teknik untuk menyembuhkan para mantan pecandu obat-obat terlarang tersebut, sehingga ketika kembali ke tengah masyarakat, mereka telah menjadi manusia yang memiliki keberfungsian positif.

Sumber :
Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:    Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition, 925 – 931.

http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/PSIKOTERAPI.pdf

Selasa, 18 Juli 2017

Teori Rational Emorive Behavior Therapy (REBT)

Teori Rational Emorive Behavior Therapy (REBT)


Rational Emorive Behavior Therapy (REBT) sebelumnya disebut dengan rational therapy dan rational emotive therapy, merupakan terapi yang komprehensif, aktif-direktif, filosofis dan empiris berdasarkan psikoterapi yang berfokus pada penyelesaian masalah-masalah gangguan emosional dan perilaku, serta menghantarkan individu untuk lebih bahagia dan hidup yang lebih bermakna. 
REBT diciptakan dan dikembangan oleh Albert Ellis pada tahun 1950an , seorang psikoterapis yang terinspirasi oleh ajaran-ajaran filsuf Asia, Yunani, Romawi an modern yang lebih mengarah pada teori belajar kognitif. Pada mulanya Ellis menggunakan psikoanalisis danperson-centered therapy dalam proses terapi, namun ia merasa kurang puas dengan pendekatan dan hipotesis tingkah laku klien yang dipengaruhi oleh sikap dan persepsi mereka. Hal inilah yang memotiviasi Ellis mengembangkan pendekatan rational emotive dalam psikoterapi yang ia percaya dapat lebih efektif dan efisien dalam memberikan efek terapeutik. Ellis mengembangkan teori A-B-C, dan kemudian dimodifikasi menjadi pendekatan A-B-C-D-E-F yang digunakan untuk memahami kepribadian dan untuk mengubah kepribadian secara efektif. Pada tahun 1990-an, Ellis mengganti nama pendekatan tersebut dengan Rasional Emotive Behavior Therapy atau yang biasa kita singkat menjadi REBT. Sampai saat ini, REBT merupakan salah satu bagian daricognitive behavior therapy (CBT).

Pengertian Rational Emotive Behaviour Therapy

Menurut Gerald Corey dalam bukunya “Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi” terapi rasional emotif behaviour adalah pemecahan masalah yang fokus pada aspek berpikir, menilai, memutuskan, direktif tanpa lebih banyak berurusan dengan dimensi-dimensi pikiran ketimbang dengan dimensi-dimensi perasaan. 

Selain itu menurut W.S. Winkel dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan adalah pendekatan konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berpikir dengan akal sehat, berperasaan dan berperilaku, serta menekankan pada perubahan yang mendalam dalam cara berpikir dan berperasaan yang berakibat pada perubahan perasaan dan perilaku.

Tujuan Rational Emotive Behaviour Therapy
Tujuan rational emotive behavior therapy menurut Ellis, membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik yang berarti menunjukkan kepada klien bahwa verbalisasi-verbalisasi diri mereka telah dan masih merupakan sumber utama dari gangguan-gangguan emosional yang dialami oleh mereka.

Teknik-teknik Rational Emotive Behaviour Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy menggunakan berbagi teknik yang bersifat kognitif, afektif, behavioral yang disesuaikan dengan kondisi klien. teknik-teknik Rational Emotive Behavior Therapy sebagai berikut :

a. Teknik-Teknik Kognitif
Adalah teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien. Dewa Ketut menerangkan ada empat tahap dalam teknik-teknik kognitif:
1) Tahap Pengajaran
Dalam REBT, konselor mengambil peranan lebih aktif dari pelajar. Tahap ini memberikan keleluasaan kepada konselor untuk berbicara serta menunjukkan sesuatu kepada klien, terutama menunjukkan bagaimana ketidak logikaan berfikir itu secara langsung menimbulkan gangguan emosi kepada klien tersebut.
2) Tahap Persuasif
Meyakinkan klien untuk mengubah pandangannya karena pandangan yang ia kemukakan itu tidak benar. Dan Konselor juga mencoba meyakinkan, berbagai argumentasi untuk menunjukkan apa yang dianggap oleh klien itu adalah tidak benar.
3) Tahap Konfrontasi
Konselor mengubah ketidak logikaan berfikir klien dan membawa klien ke arah berfikir yang lebih logika.
4) Tahap Pemberian Tugas
Konselor memberi tugas kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata. Misalnya,menugaskan klien bergaul dengan anggota masyarakat kalau mereka merasa dipencilkan dari pergaulan atau membaca buku untuk memperbaiki kekeliruan caranya berfikir.
b. Teknik-Teknik Emotif
Teknik-teknik emotif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah emosi klien. Antara teknik yang sering digunakan ialah:
1) Teknik Sosiodrama
Memberi peluang mengekspresikan berbagai perasaan yang menekan klien itu melalui suasana yang didramatisasikan sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan, tulisan atau melalui gerakan dramatis.
2) Teknik Self Modelling
Digunakan dengan meminta klien berjanji dengan konselor untuk menghilangkan perasaan yang menimpanya. Dia diminta taat setia pada janjinya.
3) Teknik Assertive Training
Digunakan untuk melatih, mendorong dan membiasakan klien dengan pola perilaku tertentu yang diinginkannya.
c. Teknik-Teknik Behaviouristik
Terapi Rasional Emotif banyak menggunakan teknik behavioristik terutama dalam hal upaya modifikasi perilaku negatif klien, dengan mengubah akar-akar keyakinannya yang tidak rasional dan tidak logis, beberapa teknik yang tergolong behavioristik adalah:
1) Teknik reinforcement
Teknik reinforcement (penguatan), yaitu: untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis denagn jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk membongkar sistem nilai-nilai dan keyakinan yang irasional pada klien dan menggantinya dengan sistem nilai yang lebih positif.
2) Teknik social modeling (pemodelan sosial)
Teknik social modeling (pemodelan sosial), yaitu: teknik untuk membentuk perilaku-perilaku baru pada klien. Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara mutasi (meniru), mengobservasi dan menyesuaikan dirinya dan menginternalisasikan norma-norma dalam sistem model sosial dengan maslah tertentu yang telah disiapkan konselor.

Daftar pustaka:
Corey, G. (1998). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: PT. Eresco
Winkel, W. S. (2007). Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.   Gramedia
Sukardi, D. K. (2008). Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling       di sekolah.                    Jakarta: Rineka Cipta.

Minggu, 16 Juli 2017

Analisis Video Teknik Psikoterapi

Analisis Video: Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)



Dalam video tersebut, menjelaskan terlihat seorang klien adalah seorang wanita yang bernama Hani duduk berhadapan dengan seorang konselor yang bernama Nina di sebuah ruangan.

Hani mempunyai masalah di tempat kerjanya yang telah dijalaninya selama enam tahun. Di kantor hani mempunyai teman laki-laki tetapi ia masih baru bekerja di kantor tersebut dibandingkan dengan Hani yang sudah enam tahun. Tetapi bos nya mereka malah mengangkat jabatan teman laki-laki Hani tersebut dibandingkan dengan Hani. Hani pun merasa tidak adil, bingung dan aneh dengan sifat bosnya tersebut yang merasa jika laki-laki itu paling hebat. Hani merasa ia sudah bekerja dengan bagus dan bahkan Hani merasa kerja ia sudah sangat bagus daripada yang lainnya tetapi Hani tidak pernah naik jabatan.

Setelah klien bercerita konselor merespon dengan meminta klien berpikir apakah memang cuman Hani saja yang di beda-bedakan oleh bos di kantor atau sama saja dengan yang lainnya. Saat  ditanyakan seperti itu klien langsung menjawab dengan nada ragu bahwa bukan hanya dia saja. Tetapi dia bingung dan tidak terima dengan perlakuan bosnya terhadap dirinya  karna dia sudah bekerja enam tahun tapi tidak naik jabatan malah yang baru kerja tiga tahun saja sudah langsung naik jabatan disitulah Hani tidak terima dengan perlakuan yang telah di buat oleh bosnya. Kemudian, konselor memperjelas kembali dengan pertanyaan untuk meyakinkan klien bahwa pikirannya selama ini itu benar atau tidak. Konselor juga mengerti perasaan klien karena konselor dahulunya juga pernah merasakan seperti itu, tetapi konselor menceritakan bahwa dia sadar bahwa performa kerja konselor kurang bagus dan konselor juga mengatakan bahwa di zaman sekarang sudah tidak ada lagi membedakan perempuan dan laki-laki. Setelah klien mendengar cerita dan penjelasan dari konselor klien merasa apa performa kerja nya bagus atau tidak ya.

Setelah klien merasa bahwa dirinya bekerja kurang optimal, konselor memberikan klien tugas yaitu menuliskan hal-hal yang menurut klien bentuk ketidak adilan. Kemudian konselor menyudahi sesi terapi kali ini dan memberitahukan klien bahwa tugasnya akan dikumpulkan di sesi berikutnya😉



Kaitan dengan Teori

Pada video tersebut masalah yang dihadapi oleh klien diselesaikan dengan menggunakan rational emotive behavior therapy yang diciptakan dan dikembangkan oleh Albert Ellis. Tujuan dari terapi ini adalah membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik yang berarti menunjukkan kepada klien bahwa verbalisasi-verbalisasi diri mereka telah dan masih merupakan sumber utama dari gangguan-gangguan emosional yang dialami oleh mereka.

Dalam terapi ini ada beberapa teknik yang digunakan oleh terapis. Pada video tersebut terapis menggunakan teknik kognitif yaitu teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien. pada teknik kognitif ini ada beberapa tahap yaitu:

1) Tahap Pengajaran
Setelah klien menceritakan semua apa permasalahan yang sedang klien hadapi disini mulai konselor mengambil alih yaitu dengan memberikan bagaimana ketidak logikaan berfikir klien terhadap bosnya yang telah mengangkat jabatan juniornya.

2) Tahap Persuasif
Konselor mulai dengan mengubah pandangan klien terhadap bosnya dan junior dikantornya karena pandangan klien yang diceritakan itu tidak benar. Konselor meyakinkan apa yang dianggap oleh klien itu adalah tidak benar

3) Tahap Konfrontasi
Konselor mengubah ketidak logikaan berfikir klien terhadap bos dan juniornya dikantor dan membawa klien ke arah berfikir yang lebih logika.

4) Tahap Pemberian Tugas
Konselor memberikan tugas kepada klien yaitu diberikan suatu pekerjaan rumah yaitu adalah dengan klien menuliskan hal-hal bentuk ketidak adilan apa saja yang klien alami.