SDM
Apa itu pengertian SDM?
Sumber Saya Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam upaya menciptakan pembangunan yang lebih mantap dan maju. Karena manusialah sebagai pelaku yang secara langsung akan memanfaatkan alam berikut isinya.
Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga Negara suatu Negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh pekerjaan. SDM secara makro berarti juga penduduk yang berada dalam usia produktif. SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau jadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain. Sedangkan secara lebih khusus SDM salam arti mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
a. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi yang dapat dihitung jumlahnya.
b. SDM adalah pptensi yang menjadi motor penggeraknorganisasi.
c c. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai penggerak organisasi berbeda dengan sumber daya lainnya. Nili-nilai kemanuasiaan yang dimilikinya mengharuskan sumber daya manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya.
Teori Sumber Daya Manusia
Berikut merupakan teori-teori manajemen sumber daya manusia yakni sebagai berikut..
a.
Kinerja Pegawai
Kinerja
merupakan penampilan hasil karya seseorang dalam bentuk kualitas ataupun
kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja tampilan individu maupun kelompok
kerja pegawai. Hal penting dalam kinerja adalah tujuan, ukuran, dan penilaian.
Penentuan tujuan setiap unit organisasi merupakan strategi dalam meningkatkan
kinerja. Tujuan memberikan arah dam mempengaruhi bagaimana perilaku pekerja
yang diharapkan organisasi dari setiap personel.
Tolak
Ukur Kinerja
Dimensi-dimensi
yang dijadikan sebagai ukuran kerja menurut Nawawi(2000:97) adalah sebagai
berikut..
1.
Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan pekerjaan baik yang
diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang sumber dari
pengalaman kerja.
2.
Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar pekerja
sebagai individu pekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya
hasil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
b.
Kompensasi
Kompensasi
adalah salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
tinggi rendahnya kinerja pegawai. Karena semestinya pemberian kompensasi kepada
pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar
motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan
terus meningkat. Kompensasi langsung terdiri atas gaji, uang transport,
tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya. Sedangkan
pada kompensasi tidak langsung terdiri atas promosi jabatan, asuransi,
tunjangan jabatan, dan mutasi.
Sistem
kompensasi adalah dengan memberikan kepada pegawai atas dasar dari prestasi
kerjanya. Sistem kompensasi meliputi (1). Upah potongan (piecework), (2)
Komisi, (3) Bonus, (4) bagian laba, (5) bagi produksi. Sistem kompensasi salah
satu alat memotivasi karyawan yang bertujuan mencapai yang telah ditetapkan.
Umumnya, kompensasi diberikan imbalan dari perilaku kerja individual, akan
tetapi ada yang kelompok.
c.Kompetensi
Kompetensi
adalah karakteristik dasar yang dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu
atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan kemampuan (ablities). Kompetensi
karyawan diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan prestasi
yang diharapkan. Kompetensi tingkat karyawan adalah sebagai berikut..
- Flexibility, adalah kemapuan untuk melihat perubahan sebagai
salah satu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai
ancaman.
- Information
seeking, motivation, and ability to learn, adalah kemampuan mencari kesempatan belajar tentang
keahlian teknis dan interpersonal.
- Achievment
motivation, adalah kemampuan berinovasi
sebagai peningkatan kualitas, dan produktivitas.
- Work
motivation under time pressure, adalah
kemampuan menahan stres dalam organisasi, dan komitmen dalam menyelesaikan
pekerjaan
- Collaborativeness adalah kemampuan pegawai untuk bekerja secara
kooperatif di dalam kelompok.
- Customer
service orientation adalah
kemampuan melayani konsumen, mengambil insiatif dalam mengatasi masalah
yang dihadapi konsumen.
d.
Komitmen Pegawai
Komitmen
pegawai adalah kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu
kepada organisasi tertentu. Komitmen dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu
sebagai berikut...
1).
Visiblitas, adalah perilaku yang dapat diamati
oleh orang lain. Cara sederhana untuk membuat individu memiliki komitmen pada
organisasi adalah dengan melihat dukungan kepada organisasi beserta
tujuan-tujuannya. Visibilitas harus dikombinasikan dengan ketegasan.
2).
Ketegasan, adalah individu tidak dapat
menyangkal perilaku yang terjadi. Ketegasan perilaku tergandung atas dua faktor
yaitu diamati dan jelas tidak samar-samar. Kalau perilaku yang tidak dapat
diamati kecuali dengan cara merujuk maka hal ini kurang jelas.
3).
Keteguhan Perilaku, adalah
permanen, tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan
4).
Kemauan pribadi yang mengikat karyawan pada tindakannya, yakni tanggung jawab pribadi. Tingkat kemauan dari tindakan
berhubungan dengan 1. pilihan, 2 adanya tuntutan eksternal untuk bertindak, 3.
adanya dasar ekstrinsik untuk bertindak, dan (4). adanya kontributor untuk
bertindak.
e.
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada orang dan membujuk anggota
organisasi agar bergerak menuju arah yang diinginkan. Sebagai pemimpin ada yang
efektif dan ada yang juga tidak. Efektif atau tidak efektif seorang pemimpin
ditentukan atas dua faktor yaitu 1. karakteristik kepemimpinan seperti dalam
teori sifat kepemimpinan (trait theory), dan karakteristik pribadi
misalnya kemampuan mental yang superior, kemantangan emosi, dorongan emosi,
keterampilan pemecahan masalah, keterampilan manajerial, dan keterampilan
kepemimpinan.
Esensi
kepemimpinan pada dasarnya adalah membantu agar menampilkan potensi terbaiknya
untuk kepentingan organisasi. Akan tetapi karakteristik pengikut atau bawahan
berbeda satu sama lain, dan karena itu dalam kepemimpinan mencakup berbagai
gaya yang dapat diterapkan atau diaplikasikan.
ORGANISASI
Apa itu pengertian organisasi?
Pengertian Organisasi adalah
suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Sedangkan secara
terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang
berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode,
material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Definisi menurut Para Ahli
- Stoner, Menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama
- Stephen P. Robbins, Menurut definisinya, pengertian organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
- James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan, menurutnya pengertian organisasi adalah sebagai
proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
- Max Weber, Menurut pendapatnya pengertian organisasi adalah suatu
kerangka hubungan terstruktur yang didalmnya terdapat wewenang, dan
tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Teori-Teori
Organisasi
Berikut
merupakan teori-teori organisasi yakni sebagai berikut..
a.
Teori Organisasi Klasik adalah
teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun 1800 (abad 19) yang
mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk
mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para
teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik
berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut..
- Teori
Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan
oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul "The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism
- Teori
Administrasi, teori administrasi
dikembangkan atas sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa
serta Mooeny dan Reliey dari Amerika
- Manajemen
Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh
Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun 1900.
b.
Teori Organisasi Neoklasik adalah
Teori yang menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial, baik sebagai
individu dan kelompok dalam lingkungan kerja. Teori Neoklasik adalah
teori/aliran hubungan manusia (The Human Relation Movement). Dalam pembagian
kerja, diperlukan hal-hal berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara
lain sebagai berikut..
- Partisipasi,
yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
- Perluasan
kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
- Manajemen
bottom-up, yang akan memberikan kesempatan para junior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
c.
Teori Organisasi Modern adalah
teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi satu kesatuan yang
saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai
dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern disebut juga
sebagai analisa system pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar
dalam teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan
Robert kahn dalam bukunya "the social psychology of organization".
yang menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka.
KEPEMIMPINAN
Apa itu pengertian kepemimpinan?
Defiinisi Kepemimpinan dari Para
Ahli
Pengertian kepemimpinan oleh William G. Scott (1973) dalam
buku “Leadership Failures, the Distrusting Public, and Prospects of the
Administrative State” bahwa kepemimpinan adalah proses memengaruhi
aktivitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkannya.
Pengertian Kepempinan oleh Felix. A. Nigro (1965) dalam
bukunya “Modern public administration” bahwa ini dari kepemimpinan
adalah memengaruhi aktivitas orang lain.
Pengertian kepemimpinan oleh Edward Lyman Munson,
seorang brigadir Jenderal, dalam bukunya “The Management of Man A
Handbook On The Systematic Development Of Morale And The Control Of Human
Behavior. 1905” bahwa kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun
kemampuan untuk mengatas orang orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil
yang sebesar besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil kecilnya dan
sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
Kemudian oleh Ordway Tead (1931) dalam bukunya “The art
of leadership” bahwa pengertian kepemimpinan adalah penggabungan perangai
yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Kemudian oleh Massarik, Tannenbam dan weschler (1961) bahwa pengertian kepemimpinan adalah sebuah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam keadaan tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu ataupun lebih.
Kemudian oleh Massarik, Tannenbam dan weschler (1961) bahwa pengertian kepemimpinan adalah sebuah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam keadaan tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu ataupun lebih.
Pengertian kepemimpinan oleh P.Pigors dalam bukunya “Leadership
and Domination” bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dorong mendorong
yang mengontrol daya guna manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui
interaksi yang berhasil dari bermacam macam perbedaan individual.
Ralph M. Stogdill memberikan
pengertian kepemimpinan dalam wilayah manajerial dikarenakan banyaknya
perbedaan mengenai pengertian kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan adalah
proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan tugas
dari para anggota kelompok. Terdapat tiga hal yang perlu kita ambil dari
definisi kepemimpinan diatas yaitu:
- Kepemimpinan
harus melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau pengikut. Dibutuhkan
kesediaan dari para anggota, bawahan atau pengikut untuk menerima arahan
dari pemimpin, untuk mempertegas status pemimpin dan memungkinkan
terjadinya proses kepemimpinan. Tanpa bawahan maka semua sifat
kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
- Kepemimpinan
memiliki sebaran kekuasaan yang tidak sama antara pemimpin dan anggota
kelompok. Pemimpin memiliki wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas
anggota organisasi ataupun kelompok, yang caranya tidaklah perlu sama
dengan pemimpin satu dan lainnya.
- Selain sah dalam memberikan perintah atapun pengarahan kepada anggota ataupun pengikut, dalam kepemimpinan, pemimpin dapat memengaruhi anggota kelompok atau organisasi dengan berbagai cara.
Teori-Teori Kepemimpinan
Dari beberapa sumber tentang teori
kepemimpinan, beberapa teori kepemimpinan diantaranya sebagai berikut:
- Teori
Sifat : Teori kepemimpinan yang satu ini disebut trait theory. Ini
merupakan teori kepemimpinan yang mempertanyakan sifat sifat yang membuat
seseorang dapat menjadi pemimpin. Dalam teori ini, tentu saja, memiliki
kesimpulan bahwa seorang pemimpin itu ada karena dilahirkan, atau sesuai
dengan sifat yang mereka miliki.
- Teori
kelompok: Teori kepemimpinan yang mengutamakan pertukaran positif dari
pemimpin kepada para anggota dalam mencapai tujuan tujuan kelompok ataupun
organisasi. Dalam teori ini, dipercaya bahwa dengan adanya hubungan saling
tukar pendapat antara pemimpin dan anggota, tujuan organisasi ataupun
kelompok dapat tercapai.
- Teori
situasional dan model kontijensi: Teori kepemimpinan yang berisikan
tentang seorang pemimpin itu lahir dan ada karena adanya berbagai faktor
situasional yang membuat anggota dan pemimpin saling bergantung satu sama
lain dalam organisasi.
- Teori
situasional Hersey dan Blanchard: Teori kepemimpin yang memungkinkan
pemusatan perhatian pada para anggota dengan mengatur gaya kepemimpinan
tergantung pada kesiapan dan tingkat kedewasaan para anggota.
- Teori
pertukaran Pemimpin – anggota: Dalam teori ini dijelaskan bahwa dalam
seorang pemimpin haruslah membagi dua area dalam organisasi ataupun
kelompok mereka, yaitu kelompok luar dan kelompok dalam. Anggota dari
kelompok dalam memiliki status kinerja yang lebih tinggi dari kelompok
luar begitupun dengan tingkat kepuasan bersama pemimpin mereka.
- Teori
jalur tujuan: Teori kepemimpin ini beranggapan bahwa tugas seorang
pemimpin adalah membantu para anggota dalam mencapai tujuan dan memberikan
arahan ataupun dukungan yang perlu guna memastikan tujuan mereka sesuai
dengan sasaran keseluruhan dari kelompok ataupun organisasi.
- Teori
Sumber Daya Kognitif: Ini merupakan teori kepemimpinan yang
menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja kelompok yang efektif
dengan membuat rencana rencana keputusan dan strategi yang efektif lalu
mengomunikasikan kepada para anggota melalui pengaruh perilaku.
- Teori
Neokharismatik: Teori kepemimpinan yang cukup keren namanya ini menekankan
pada simbolisme yang dimiliki seorang pemimpin. Seorang pemimpin dalam
organisasi haruslah memiliki daya tarik emosional dan para angggota
mempunyai komitmen yang luar biasa.
- Teori
Kepemimpinan kharismatik: Teori ini mengemukakan bahwa para anggota
organisasi mengakui kepemimpinan seorang pemimpin dengan mengamati
perilaku perilaku tertentu yang dimilikinya khususnya yang bersifat
heroik. Teori ini sedikit berbeda dengan teori kepemimpinan neokharismatik
yang seakan akan pemimpin adalah orang yang paling diakui dan lebih dari
semua anggotanya.
Kaitan SDM, Organisasi dan
Kepemimpinan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas
SDM, organisasi dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan perangkat yang tidak
bias di pisahkan satu sama lain. Kerikatan tiga point ini sangat erat dan
saling melengkapi. Faktor sumber daya manusia, faktor manajerial dan
leadership merupakan faktor yang krusial dalam pengembangan organisasi.
Penempatan personal yang tepat menjadi kunci keberhasilan eksekusi suatu
rencana. Rencana sebagus apapun dapat gagal dalam implementasi karena faktor
manusia ini. Budaya organisasi birokratis memiliki hierarki yang rigid.
Konsekuensi dari organisasi birokrasi klasik adalah, faktor leadership atau
kepemimpinan memiliki peran yang sangat signifikan dalam menginisiasi suatu ide
dan gagasan. Dukungan manajemen terhadap perubahan tercermin dalam kepemimpinan
yang efektif. kepemimpinan yang efektif melibatkan pemantauan perubahan,
sehingga dapat segera diketahui apabila diperlukan koreksi, dan pemimpin
efektif mengetahui kapan diperlukan visi baru. Organisasi-organisasi dewasa ini
terus berhadapan dengan perubahan, dari perubahan lingkungan, konstelasi
politik, hingga peraturan perundang-undangan. Para pemimpin dituntut untuk
mampu secara terampil membimbing organisasi menuju arah strategi baru. Kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai kontrol kendali
sebuah metoda manajemen dan menjalankan organisasi, Manajemen sangat vital
urgensinya untuk membuat dan menyusun kerangka rencana kerja
organisasi/lembaga/instansi serta membuat formulasi yang mujarab untuk
menyatukan kualitas SDM dengan sarana infrastruktur organisasi yang tersedia,
sedangkan organisasi merupakan tempat yang ideal sebagai arena untuk melatih
kepemimpinan seseorang dan sarana pengejewantahan suatu metode manajemen.
Contoh
Contoh yang ada di Indonesia Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan
lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia
menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24
Tahun 2011. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba.
BPJS ketenagakerjaan Indonesia meraih 3 penghargaan Indonesian
Human Capital Study (IHCS)
2016 dibidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). IHCS adalah sebuah studi
yang diadakan oleh Dunamis Human Capital, untuk melakukan benchmarking dalam
pengelolaan SDM di Indonesia. Dalam gelaran ke tujuh kegiatan
Penghargaan IHCS 2016 ini, BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan Best of
CEO Commitment on Human Capital Development yang di terima langsung oleh
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Penghargaan
yang diberikan ini merupakan bentuk apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan dalam
melakukan pengelolaan SDM yang unggul dalam memberi nilai lebih dan posistif
pada institusi, engagement kultur yang kuat dan menciptakan pemimpin-pemimpin
yang menginspirasi karyawan serta komitmen CEO dan Management terhadap
pengembangan human capital. Institut BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu
sarana pembelajaran dan pengembangan kompetensi SDM serta dipersiapkan sebagai
tempat pelaksanaan riset jaminan sosial untuk pengembangan jaminan sosial di
Indonesia. Institut ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gedung
pusat pelatihan dengan infrastruktur yang memadai.
Human Capital
Management System BPJS ketenagakerjaan bertumpu pada proses rekrutmen yang adil
dan transparan, pengembangan kompetensi yang berdampak pada bisnis, pengelolaan
kinerja yang memotivasi, obyektif dan adil, remunerasi yang kompetitif dan
hubungan karyawan yang harmonis di dukung dengan teknologi Human Capital
Information System (HCIS).
Agus pun meyakini, upaya perluasaan kepesertaan dan pelayanan
prima dapat diwujudkan jika didukung strategi human capital dengan membangun
budaya berkinerja tinggi, mengembangkan kepemimpinan organisasi, dan membangun
pusat pembelajaran jaminan sosial.
Sumber :
Idris,
Amiruddin. 2016. Pengantar
Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Deepublish
Art
of Leadership oleh Ordyway Tead (1935) diterbitkan oleh Whittlesey House di New
York.
Bussines an Introduction oleh Husain Umar (2000) diterbitkan oleh PT.
Gramedia Pustaka Utama di Jakarta.
Perilaku Organisasional (2008) oleh Dr. Sopiah, MM., M.Pd diterbitkan oleh
Penerbit Andi di Yokyakarta.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/384391-bpjs-ketenagakerjaan-raih-3-penghargaan-ihcs-2016.html
0 komentar:
Posting Komentar