Selasa, 08 Maret 2016

Kesehatan Mental : Konsep Sehat

Konsep Sehat

Definisi Sehat
Sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. karena, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. Sehat mempunyai sifat yang dinamis. Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari segala penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual. Ada beberapa definisi sehat dari beberapa ahli sebagai acuan yaitu:
1.  Menurut WHO
Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
2.  Menurut Parson
Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
3.  Menurut Undung-Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992
Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup   produktif secara sosial dan ekonomis.

Ada beberapa dimensi dalam konsep sehat untuk bisa menjadi sebagai bahan acuan yaitu:
1.  Dimensi intelektual

Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut.
Dimensi Intelektual adalah dimensi yang melihat bagaimana seseorang berfikir dengan wawasannya, pemahamannya, alasannya, logika dan pertimbangannya. Pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir. Dimensi Intelektual juga di artikan kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antarpersonal, keluarga, dan pengembangan karier. Kesehatan intelektual meliputi usaha secara terus-menerus dan belajar beradaptasi secara efektif dengan perubahan yang baru. Manusia akan bisa memecahkan masalah dengan cara berpikir yang tenang.

2.  Dimensi emosional

Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih dan senang.  Kemampuan emosional adalah kemampuan mengelola stres dan mengekspresikan emosinya yang dapat diterima oleh orang lain. Kesehatan emosi mencakup kemampuan untuk bertanggung jawab, menerima, dan menyampaikan perasaannya lalu orang lain dapat menerima keterbatasan orang tersebut. Tetapi emosi juga harus di gunakan dan mengenalinya dengan secara tepat.

3.  Dimensi sosial

Kemampuan sosial adalah kemampuan berinteraksi secara baik dengan sesama dan lingkungannya, dapat menjaga dan mengembangkan keakraban individu, dan dapat menghargai serta toleran terhadap setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda. Kesehatan sosial dapat terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan individu lain atau kelompok lain tanpa adanya membeda-bedakan satu sama lain di dalam ruang lingkup masyarakat. Seseorang harus bisa beradaptasi dengan ruang lingkup masyarakat dengan baik.

4.  Dimensi fisik


Kemampuann fisik adalah kemampuan menyelesaikan tugasnya sehari-hari, pencapaian kebugaran (seperti kardiovaskular, paru, dan gastrointestinal), menjaga nutrisi tetap memadai, dan ketepatan proporsi tubuh dari timbunan lemak, bebas dari penggunaan obat-obatan, alkohol, dan rokok. Karena jika kita tidak menjaga fisik kita dengan benar dan baik, maka akan timbul lah penyakit yang sangat merugikan kita dan juga untuk orang-orang disekitar kita. Maka dari itu kita harus menjaga kondisi tubuh kita supaya tetap sehat dan bugar. Itulah gaya hidup yang baik atau positif. Pepatah mengatakan bahwa sehat itu mahal, hidup yang paling penting adalah menjadi sehat seutuhnya.

5. Dimensi spiritual

Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa misalnya dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Sehat spiritual juga diartikan sebagai keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya. Misalnya seperti ajaran islam menyuruh kita untuk beribadah lima waktu dalam sehari dan selalu berdoa untuk kebaikan dan meminta ampun padaNya.

Daftar pustaka
Maulana, Heri. 2009, Promosi Kesehatan.  Jakarta :     Penerbit Buku Kedokteran EGC
Dra. Siti Sundari HS. M.Pd, 2005. Kesehatan Mental.     Jakarta: Rineka Cipta.
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan.   Yogyakarta: Kanisius.

sumber gambar






0 komentar:

Posting Komentar