This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 November 2016

Kasus Transaksional dan Transformasional

Kepemimpinan Transaksional


Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.

Contoh kasus:
Jakarta - Kabar gembira bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan bonus bagi para pegawai DJBC.

Jumlahnya cukup menggiurkan yaitu hingga 4 kali gaji pokok. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 
Nomor 144/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif atas Pencapaian Kinerja di Bidang Cukai.

Dalam pasal 1 ayat 2 PMK, Sri Mulyani menyebut bonus sebagai apresiasi yang diberikan kepada DJBC atas capaian kinerja di bidang cukai. Apresiasi tersebut berupa alokasi anggaran yang ditetapkan melalui APBN yang diperuntukkan sebagai tambahan imbalan bagi pegawai DJBC.

Sedangkan ayat 2 menyebutkan, pencapaian kinerja cukai adalah tercapainya target di bidang cukai dalam upaya pemerintah untuk pengendalian konsumsi barang-barang tertentu. Pengendalian itu melalui instrumen pengenaan cukai dalam kurun waktu 1 tahun anggaran.

Adapun bonus diberikan kepada pegawai DJBC yang berada di unit atau satuan kerja yang berkontribusi langsung pada pencapaian kinerja cukai. Bonus itu berupa 3 kali gaji pokok dan 3 kali tunjangan kinerja jika pencapaian kinerja 100% sampai 110%. Kemudian, 4 kali gaji pokok dan 4 kali tunjangan kinerja jika pencapaian kinerja di atas 110%.

Selain itu, Sri Mulyani juga memberikan bonus bagi pegawai DJBC yang berada di unit atau satuan kerja namun tidak berkontribusi langsung pada pencapaian kinerja cukai. Bonus itu berupa 2 kali gaji pokok dan 2 kali tunjangan kinerja jika pencapaian kinerja 100% sampai 110%. 

"3 kali gaji pokok dan 3 kali tunjangan kinerja jika pencapaian kinerja di atas 110%," Tulis PMK 144, seperti dikutip dari situs Kementerian Keuangan.

Pemberian bonus ini berdasarkan pada beberapa indikator pencapaian kinerja di bidang cukai, yaitu:

1. Realisasi penerimaan cukai yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (bobot kinerja 20%) 
2. Kepuasan pengguna jasa (bobot kinerja 15%). 
3. Realisasi janji layanan unggulan di bidang cukai (bobot kinerja 15%) 
4. Waktu pelayanan pengambilan pita cukai (bobot kinerja 15% )
5. Penyelesaian rumusan peraturan di bidang cukai (bobot kinerja 10%) 
6. Kepatuhan pengusaha Barang Kena Cukai yang dimonitor (bobot kinerja 10%) 
7. Efektivitas penyampaian materi sosialisasi dan penyuluhan di bidang cukai (bobot kinerja 5% )
8. Kepatuhan pengguna fasilitas cukai yang dimonitor (bobot kinerja 5%) 
9. Policy recommendation di bidang cukai hasil pengawasan yang ditindaklanjuti (bobot kinerja 5%)

Peraturan ini diteken Sri Mulyani pada Selasa, (27/9/2016), dan mulai berlaku sejak Rabu (28/0/2016). (hns/hns)

Analisis kasus:

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan bonus bagi para pegawai DJBC. Bonus yang diberikan kepada pegawai DJBC yang berasa di unit atau satuan kerja yang berkontribusi langsung pada pencapaian kinerja cukai. Kebijakan ini dituangkan dalam peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 144/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Intensif atas Pencapaian Kinerja di Bidang Cukai. Pemberian bonus tersebut harus memenuhi indikator pencapaian kinerja di bidang cukai seperti dalam berita di atas. Pada kasus ini, Menteri keuangan Indonesia menggunakan gaya kepemimpinan transaksional karena beliau memotivasi para pegawai DJBC untuk pencapaian kinerja di bidang cukai tersebut.

Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampikan kepentingan pribadi mereka dan memiliki kemampuan memengaruhi yang luar biasa.

Contoh kasus:


Analisis kasus:

Andrea Jung adalah ketua CEO Avon Product Inc., membuktikan bahwa seseorang bisa melakukan hal itu. Tugas awalnya di Avon adalah menciptakan sebuah merek global. Itulah yang dilakukannya Jung mengintegrasikan dan menstrandarisasikan logo perusahaan, kemasan, dan iklan untuk menciptakan suatu kesan yang seragam dan ia terus menerus menekankan slogan korporasi saat ini, “Perusahaan bagi kaum perempuan”. Akhirnya Jung pun pada tahun 1999 di tunjuk untuk menjadi CEO oleh perusahaannya. Jatuh bangun yang Jung rasakan pada awal-awal menjadi CEO. Kemudian Jung pun mengeluarkan produk terbaru sejenis krim anti penuan kulit yang telah menjadi andalan dengan sangat cepat, jenis-jenis vitamin dan terpai yang baru. Ia meniupkan kehidupan baru ke barisan “Avon Ladies”. Kemudian ia pun membuat program pemasaran berjenjang (MLM) yang memberikan penghargaan kepada para penjual yang bisa merekrut perwakilan baru. Akhirnya dengan agresif merambah pasar internasional, Avon sekarang memenangkan hampir dua pertiga penjualan kosmetik dunia senilai $6,2 miliar dari luar Amerika Serikat. Setelah 6 tahun melakukan pekerjaan ini, kepemimpinan Jung benar-benar memengaruhi kinerja Avon. Sejak Jung mengambil posisi CEO keuntungan meningkat kurang lebih 21.5 persen pertahun. Harga saham Avon pun meningkat 142 persen, dibandingkan dengan performa yang mediaoker dari indeks saham S&P-500 selama kurun waktu yang sama.

Sumber Teori:

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Sumber Berita:
http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3315196/sri-mulyani-siapkan-bonus-hingga-4-kali-gaji-pokok-untuk-pegawai-bea-cukai
https://www.scribd.com/doc/75900600/Andrea-Jung

Definisi, Komponen, Jenis, dan Gaya Kepemimpinan

Definisi Kepemimpinan


Pada dasarnya kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien kearah pencapaian tujuan. Keberadaan kepemimpinan menjadi lebih penting untuk mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.

            Berbagai pendapat para ahli mendefinisikan pengertian kepemimpinan (leadership) dengan analisa dari sudut pandang yang berbeda, antara lain sebagai berikut:

      1.      Ordway Tead (1935)
“Leadership is the activity of influencing people to coorperate some goal which come to find desirable”
(Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan)
      2.      Harold Koontz & Cyrill O’Donnelle (1976)
“Leadership is the art of inducing subordinates to accomplish their assignment with zeal and confidence”
(Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu)
      3.      Gary Yukl
“Leadership is the process of influencing other to understand and agree about what needs to be done and how it can be done effectively, and the process of facilitating individual and collective efforts to accomplish the shared objectives”
(Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami setuju tentang apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama)


Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen yang strategis karena aktivitasnya mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama dalam kegiatan individu ataupun kelompok, untuk memahami apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif. Kegiatan itu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam situasi tertentu.

Komponen Kepemimpinan

Dari aspek definisi tersebut, terdapat komponen penting dalam kepemimpinan yaitu sebagai berikut:
      1.      Pengaruh
Pengaruh adalah pengaruh; dimana kepemimpinan terjadi karena adanya proses pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan atau pengikut kearah yang diinginkan.
      2.      Legitimasi
Kepemimpinan adalah legitimasi; dimana legitimasi merupakan pengakuan/ pengukuhan atau pengesahan kedudukan pemimpin, dan legitimasi juga merupakan posisi formal dari kekuasaan (power) dalam organisasi
      3.      Tujuan
Kepemimpinan adalah pencapaian tujuan; dimana pemimpin berurusan dengan tujuan-tujuan yaitu:
a.       Tujuan individu
b.      Tujuan kelompok
c.       Tujuan organisasi
Pemimpin dipandang individu menurut kepuasan individu dalam melaksanakan perintahnya. Dan pemimpin harus dapat mengusahakan keseimbangan antara tujuan organisasi dengan keinginan bawahan atau oengikut dari hasil yang menyenangkan agar lebih bergairah untuk bekerja.

Jenis-jenis Kepemimpinan

1.      Otoriter
Adalah jenis pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan oleh pemimpin sendiri (tidak member kesempatan kepada bawahan).

2.      Demokratis
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan keputusan lebih banyak diserahkan pada bawahan.

3.      Populis
Adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.

4.      Kharismatik
Adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.

5.      Kooperatif
Kepemimpinan ciri khas Indonesia, yaitu kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, memiliki wibawa dan daya untuk membawa dan memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Jenis-jenis gaya kepemimpinan


            Dalam teori kepemimpinan terdapat dua jenis gaya kepemimpinan yang utama yaitu:
      1.      Gaya berotientasi pada tugas (task oriented).
Gaya pemimpin yang memusatkan perhatiannya pada tugas, yaitu penetapan dan menstruktur tugas. Dalam hal ini termasuk pembagian kerja, penjadwlan, system prosedur (sisdur), petunjuk pelaksanaan (juklak), dan sebagainya yang kesemuanya mencakup penekanan aspek teknis atau penyelesaian tugas pekerjaan.

      2.      Gaya berorientasi pada orang (people oriented).
Gaya pemimpin yang memusatkan perhatiannya pada orang, yaitu hubungan antar pribadi. Dalam hal ini mencakup saling percaya, menghargai gagasan bawahan, membangun kerjasama, peka terhadap kebutuhan dan kesejahteraan bawahan.

            Pada kenyataannya gaya kepemimpinan tersebut berkembang dan bervariasi sesuai dengan faktor karakter situasional. Gaya berorientasi pada tugas cenderung sebagai gaya otokratis, gaya beriorientasi pada orang cenderung sebagai gaya demokratis, dan gaya berorientasi pada kombinasi keduanya (tugas dan orang) cenderung sebagai gaya moderat.
     -          Gaya otokratis: gaya yang berdasarkan atas posisi dan penggunaan otoritas dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
      -          Gaya demokratis: gaya yang berkaitan dengan kekuatan personal dan partisipasi pengikut dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
      -          Gaya moderat: gaya yang berorientasi pada iman, ilmu, amal, dan visi masa depan.

      Daftar pustaka:
      Soekarso & Putong, Iskandar. (2015). Kepemimpinan kajian teoritis dan praktis. Yogyakarta: Mitra         Wacana Media.

Rabu, 12 Oktober 2016

Definisi Komunikasi, Dimensi-dimensi Komunikasi, dan Pemahaman Umum Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi

Apa sih Komunikasi itu?


Definisi  komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communication yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikira dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).

Adapun beberapa definisi komunikasi dari para pakar, sebagai berikut:
      1.   Menurut Laswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
      2.      Menurut Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
      3.      Menurut Theodorson dan Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
      4.      Menurut Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
      5.      Menurut Delton E, Mc Farland
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
      6.      Menurut Oyong U. Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dan lain-lain yang muncul dari pikirannya sendiri.

Dari definisi diatas dijelaskan bahwa pengertian dari komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan bisa juga penyampaian informasi oleh seseorang kepada orang lain dengan simbol-simbol yang mempunyai arti antara kedua belah pihak.
Dimensi-dimensi komunikasi meliputi dibawah ini :

      1. Isi
    Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
      2.      Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam melakukan komunikasi. Untuk lebih memahami kata-kata yang dipergunakan oleh anggota lain.
      3.      Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit). Akan memperlihatkan bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggota.
      4.      Arah
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah yaitu :
1.    Komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2.    Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.

Pemahaman umum peran psikologi manajemen dalam organisasi



Peran psikologi manajemen dalam organisasi adalah mewujudkan tujuan bersama dalam perusahaan atau dunia kerja. Psikologi manajemen dalam organisasi melakukan rekrutmen, seleksi, penempatan karyawan, melakukan pelatihan dan pengembangan dan lain-lain secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali.







Sumber
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo
Effendy,Onong. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya


Jumat, 30 September 2016

SDM, Organisasi dan Kepemimpinan

SDM

Apa itu pengertian SDM?
Sumber Saya Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam upaya menciptakan pembangunan yang lebih mantap dan maju. Karena manusialah sebagai pelaku yang secara langsung akan memanfaatkan alam berikut isinya.
Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga Negara suatu Negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh pekerjaan. SDM secara makro berarti juga penduduk yang berada dalam usia produktif. SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau jadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain. Sedangkan secara lebih khusus SDM salam arti mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
      a. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi yang dapat dihitung jumlahnya.
      b. SDM adalah pptensi yang menjadi motor penggeraknorganisasi.

c   c. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai penggerak organisasi berbeda dengan sumber daya lainnya. Nili-nilai kemanuasiaan yang dimilikinya mengharuskan sumber daya manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya.

Teori Sumber Daya Manusia
Berikut merupakan teori-teori manajemen sumber daya manusia yakni sebagai berikut.. 
a. Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan penampilan hasil karya seseorang dalam bentuk kualitas ataupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja tampilan individu maupun kelompok kerja pegawai. Hal penting dalam kinerja adalah tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan tujuan setiap unit organisasi merupakan strategi dalam meningkatkan kinerja. Tujuan memberikan arah dam mempengaruhi bagaimana perilaku pekerja yang diharapkan organisasi dari setiap personel.
Tolak Ukur Kinerja
Dimensi-dimensi yang dijadikan sebagai ukuran kerja menurut Nawawi(2000:97) adalah sebagai berikut..
1. Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan pekerjaan baik yang diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang sumber dari pengalaman kerja. 
2. Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar pekerja sebagai individu pekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya hasil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
b. Kompensasi 
Kompensasi adalah salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Karena semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus meningkat. Kompensasi langsung terdiri atas gaji, uang transport, tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya. Sedangkan pada kompensasi tidak langsung terdiri atas promosi jabatan, asuransi, tunjangan jabatan, dan mutasi. 

Sistem kompensasi adalah dengan memberikan kepada pegawai atas dasar dari prestasi kerjanya. Sistem kompensasi meliputi (1). Upah potongan (piecework), (2) Komisi, (3) Bonus, (4) bagian laba, (5) bagi produksi. Sistem kompensasi salah satu alat memotivasi karyawan yang bertujuan mencapai yang telah ditetapkan. Umumnya, kompensasi diberikan imbalan dari perilaku kerja individual, akan tetapi ada yang kelompok. 
c.Kompetensi
Kompetensi adalah karakteristik dasar yang dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kemampuan (ablities). Kompetensi karyawan diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan prestasi yang diharapkan. Kompetensi tingkat karyawan adalah sebagai berikut..
  • Flexibility, adalah kemapuan untuk melihat perubahan sebagai salah satu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman.  
  • Information seeking, motivation, and ability to learn, adalah kemampuan mencari kesempatan belajar tentang keahlian teknis dan interpersonal. 
  • Achievment motivation, adalah kemampuan berinovasi sebagai peningkatan kualitas, dan produktivitas. 
  • Work motivation under time pressure, adalah kemampuan menahan stres dalam organisasi, dan komitmen dalam menyelesaikan pekerjaan 
  • Collaborativeness adalah kemampuan pegawai untuk bekerja secara kooperatif di dalam kelompok. 
  • Customer service orientation adalah kemampuan melayani konsumen, mengambil insiatif dalam mengatasi masalah yang dihadapi konsumen.
d. Komitmen Pegawai
Komitmen pegawai adalah kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu kepada organisasi tertentu. Komitmen dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu sebagai berikut...
1). Visiblitas, adalah perilaku yang dapat diamati oleh orang lain. Cara sederhana untuk membuat individu memiliki komitmen pada organisasi adalah dengan melihat dukungan kepada organisasi beserta tujuan-tujuannya. Visibilitas harus dikombinasikan dengan ketegasan. 
2). Ketegasan, adalah individu tidak dapat menyangkal perilaku yang terjadi. Ketegasan perilaku tergandung atas dua faktor yaitu diamati dan jelas tidak samar-samar. Kalau perilaku yang tidak dapat diamati kecuali dengan cara merujuk maka hal ini kurang jelas. 
3). Keteguhan Perilaku, adalah permanen, tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan
4). Kemauan pribadi yang mengikat karyawan pada tindakannya, yakni tanggung jawab pribadi. Tingkat kemauan dari tindakan berhubungan dengan 1. pilihan, 2 adanya tuntutan eksternal untuk bertindak, 3. adanya dasar ekstrinsik untuk bertindak, dan (4). adanya kontributor untuk bertindak.  
e. Kepemimpinan 
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada orang dan membujuk anggota organisasi agar bergerak menuju arah yang diinginkan. Sebagai pemimpin ada yang efektif dan ada yang juga tidak. Efektif atau tidak efektif seorang pemimpin ditentukan atas dua faktor yaitu 1. karakteristik kepemimpinan seperti dalam teori sifat kepemimpinan (trait theory), dan karakteristik pribadi misalnya kemampuan mental yang superior, kemantangan emosi, dorongan emosi, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan manajerial, dan keterampilan kepemimpinan. 

Esensi kepemimpinan pada dasarnya adalah membantu agar menampilkan potensi terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Akan tetapi karakteristik pengikut atau bawahan berbeda satu sama lain, dan karena itu dalam kepemimpinan mencakup berbagai gaya yang dapat diterapkan atau diaplikasikan.

ORGANISASI
Apa itu pengertian organisasi?
Pengertian Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Definisi menurut Para Ahli
  • Stoner, Menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
  • Stephen P. Robbins, Menurut definisinya, pengertian organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 
  • James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 
  • Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 
  • Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan, menurutnya pengertian organisasi adalah sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. 
  • Max Weber, Menurut pendapatnya pengertian organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang didalmnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Teori-Teori Organisasi 
Berikut merupakan teori-teori organisasi yakni sebagai berikut.. 
a. Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut..
  • Teori Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
  • Teori Administrasi, teori administrasi dikembangkan atas sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari Amerika
  • Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun 1900.
b. Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja. Teori Neoklasik adalah teori/aliran hubungan manusia (The Human Relation Movement). Dalam pembagian kerja, diperlukan hal-hal berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara lain sebagai berikut..
  • Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan 
  • Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
  • Manajemen bottom-up, yang akan memberikan kesempatan para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak. 
c. Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern disebut juga sebagai analisa system pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert kahn dalam bukunya "the social psychology of organization". yang menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka. 

KEPEMIMPINAN
Apa itu pengertian kepemimpinan?

Defiinisi Kepemimpinan dari Para Ahli
Pengertian kepemimpinan oleh William G. Scott (1973) dalam buku “Leadership Failures, the Distrusting Public, and Prospects of the Administrative State” bahwa kepemimpinan adalah proses memengaruhi aktivitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkannya.
Pengertian Kepempinan oleh Felix. A. Nigro (1965) dalam bukunya “Modern public administration” bahwa ini dari kepemimpinan adalah memengaruhi aktivitas orang lain.
Pengertian kepemimpinan oleh Edward Lyman Munson, seorang brigadir Jenderal, dalam bukunya “The Management of Man  A Handbook On The Systematic Development Of Morale And The Control Of Human Behavior. 1905” bahwa kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun kemampuan untuk mengatas orang orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
Kemudian oleh Ordway Tead (1931) dalam bukunya “The art of leadership” bahwa pengertian kepemimpinan adalah penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Kemudian oleh Massarik, Tannenbam dan weschler (1961) bahwa pengertian kepemimpinan adalah sebuah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam keadaan tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu ataupun lebih.
Pengertian kepemimpinan oleh P.Pigors dalam bukunya “Leadership and Domination” bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dorong mendorong yang mengontrol daya guna manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang berhasil dari bermacam macam perbedaan individual.
Ralph M. Stogdill memberikan pengertian kepemimpinan dalam wilayah manajerial dikarenakan banyaknya perbedaan mengenai pengertian kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari para anggota kelompok. Terdapat tiga hal yang perlu kita ambil dari definisi kepemimpinan diatas yaitu:
  1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau pengikut. Dibutuhkan kesediaan dari para anggota, bawahan atau pengikut untuk menerima arahan dari pemimpin, untuk mempertegas status pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan. Tanpa bawahan maka semua sifat kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
  2. Kepemimpinan memiliki sebaran kekuasaan yang tidak sama antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin memiliki wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota organisasi ataupun kelompok, yang caranya tidaklah perlu sama dengan pemimpin satu dan lainnya.
  3. Selain sah dalam memberikan perintah atapun pengarahan kepada anggota ataupun pengikut, dalam kepemimpinan, pemimpin dapat memengaruhi anggota kelompok atau organisasi dengan berbagai cara.

Teori-Teori Kepemimpinan


Dari beberapa sumber tentang teori kepemimpinan, beberapa teori kepemimpinan diantaranya sebagai berikut:
  1. Teori Sifat : Teori kepemimpinan yang satu ini disebut trait theory. Ini merupakan teori kepemimpinan yang mempertanyakan sifat sifat yang membuat seseorang dapat menjadi pemimpin. Dalam teori ini, tentu saja, memiliki kesimpulan bahwa seorang pemimpin itu ada karena dilahirkan, atau sesuai dengan sifat yang mereka miliki.
  2. Teori kelompok: Teori kepemimpinan yang mengutamakan pertukaran positif dari pemimpin kepada para anggota dalam mencapai tujuan tujuan kelompok ataupun organisasi. Dalam teori ini, dipercaya bahwa dengan adanya hubungan saling tukar pendapat antara pemimpin dan anggota, tujuan organisasi ataupun kelompok dapat tercapai.
  3. Teori situasional dan model kontijensi: Teori kepemimpinan yang berisikan tentang seorang pemimpin itu lahir dan ada karena adanya berbagai faktor situasional yang membuat anggota dan pemimpin saling bergantung satu sama lain dalam organisasi.
  4. Teori situasional Hersey dan Blanchard: Teori kepemimpin yang memungkinkan pemusatan perhatian pada para anggota dengan mengatur gaya kepemimpinan tergantung pada kesiapan dan tingkat kedewasaan para anggota.
  5. Teori pertukaran Pemimpin – anggota: Dalam teori ini dijelaskan bahwa dalam seorang pemimpin haruslah membagi dua area dalam organisasi ataupun kelompok mereka, yaitu kelompok luar dan kelompok dalam. Anggota dari kelompok dalam memiliki status kinerja yang lebih tinggi dari kelompok luar begitupun dengan tingkat kepuasan bersama pemimpin mereka.
  6. Teori jalur tujuan: Teori kepemimpin ini beranggapan bahwa tugas seorang pemimpin adalah membantu para anggota dalam mencapai tujuan dan memberikan arahan ataupun dukungan yang perlu guna memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran keseluruhan dari kelompok ataupun organisasi.
  7. Teori Sumber  Daya Kognitif: Ini merupakan teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja kelompok yang efektif dengan membuat rencana rencana keputusan dan strategi yang efektif lalu mengomunikasikan kepada para anggota melalui pengaruh perilaku.
  8. Teori Neokharismatik: Teori kepemimpinan yang cukup keren namanya ini menekankan pada simbolisme yang dimiliki seorang pemimpin. Seorang pemimpin dalam organisasi haruslah memiliki daya tarik emosional dan para angggota mempunyai komitmen yang luar biasa.
  9. Teori Kepemimpinan kharismatik: Teori ini mengemukakan bahwa para anggota organisasi mengakui kepemimpinan seorang pemimpin dengan mengamati perilaku perilaku tertentu yang dimilikinya khususnya yang bersifat heroik. Teori ini sedikit berbeda dengan teori kepemimpinan neokharismatik yang seakan akan pemimpin adalah orang yang paling diakui dan lebih dari semua anggotanya.

Kaitan SDM, Organisasi dan Kepemimpinan

Seperti yang sudah dijelaskan diatas SDM, organisasi dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan perangkat yang tidak bias di pisahkan satu sama lain. Kerikatan tiga point ini sangat erat dan saling melengkapi. Faktor sumber daya manusia, faktor manajerial dan leadership merupakan faktor yang krusial dalam pengembangan organisasi. Penempatan personal yang tepat menjadi kunci keberhasilan eksekusi suatu rencana. Rencana sebagus apapun dapat gagal dalam implementasi karena faktor manusia ini. Budaya organisasi birokratis memiliki hierarki yang rigid. Konsekuensi dari organisasi birokrasi klasik adalah, faktor leadership atau kepemimpinan memiliki peran yang sangat signifikan dalam menginisiasi suatu ide dan gagasan. Dukungan manajemen terhadap perubahan tercermin dalam kepemimpinan yang efektif. kepemimpinan yang efektif melibatkan pemantauan perubahan, sehingga dapat segera diketahui apabila diperlukan koreksi, dan pemimpin efektif mengetahui kapan diperlukan visi baru. Organisasi-organisasi dewasa ini terus berhadapan dengan perubahan, dari perubahan lingkungan, konstelasi politik, hingga peraturan perundang-undangan. Para pemimpin dituntut untuk mampu secara terampil membimbing organisasi menuju arah strategi baru.  Kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai kontrol kendali sebuah metoda manajemen dan menjalankan organisasi, Manajemen sangat vital urgensinya untuk membuat dan menyusun kerangka rencana kerja organisasi/lembaga/instansi serta membuat formulasi yang mujarab untuk menyatukan kualitas SDM dengan sarana infrastruktur organisasi yang tersedia, sedangkan organisasi merupakan tempat yang ideal sebagai arena untuk melatih kepemimpinan seseorang dan sarana pengejewantahan suatu metode manajemen.

Contoh 
Contoh yang ada di Indonesia Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia  menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba.
BPJS ketenagakerjaan Indonesia meraih 3 penghargaan Indonesian Human Capital Study (IHCS)  2016 dibidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). IHCS adalah sebuah studi yang diadakan oleh Dunamis Human Capital, untuk melakukan benchmarking dalam pengelolaan SDM di Indonesia. Dalam gelaran ke tujuh kegiatan Penghargaan IHCS 2016 ini, BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan Best of CEO Commitment on Human Capital Development yang di terima langsung oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Penghargaan yang diberikan ini merupakan bentuk apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan pengelolaan SDM yang unggul dalam memberi nilai lebih dan posistif pada institusi, engagement kultur yang kuat dan menciptakan pemimpin-pemimpin yang menginspirasi karyawan serta komitmen CEO dan Management terhadap pengembangan human capital. Institut BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu sarana pembelajaran dan pengembangan kompetensi SDM serta dipersiapkan sebagai tempat pelaksanaan riset jaminan sosial untuk pengembangan jaminan sosial di Indonesia. Institut ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gedung pusat pelatihan dengan infrastruktur yang memadai.
Human Capital Management System BPJS ketenagakerjaan bertumpu pada proses rekrutmen yang adil dan transparan, pengembangan kompetensi yang berdampak pada bisnis, pengelolaan kinerja yang memotivasi, obyektif dan adil, remunerasi yang kompetitif dan hubungan karyawan yang harmonis di dukung dengan teknologi Human Capital Information System (HCIS).
Agus pun meyakini, upaya perluasaan kepesertaan dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika didukung strategi human capital dengan membangun budaya berkinerja tinggi, mengembangkan kepemimpinan organisasi, dan membangun pusat pembelajaran jaminan sosial.

Sumber :
Idris,   Amiruddin. 2016. Pengantar Ekonomi  Sumber  Daya Manusia. Yogyakarta. Deepublish
Art of Leadership oleh Ordyway Tead (1935) diterbitkan oleh Whittlesey House di New York.
Bussines an Introduction oleh Husain Umar (2000) diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama di Jakarta.
Perilaku Organisasional (2008) oleh Dr. Sopiah, MM., M.Pd diterbitkan oleh Penerbit Andi di Yokyakarta.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/384391-bpjs-ketenagakerjaan-raih-3-penghargaan-ihcs-2016.html